Malam
datang mengiring sepiku
Lama
sudah tak ku dengar suaramu
Suara yang membayangiku di setiap detik jarum jam
Suara yang membayangiku di setiap detik jarum jam
Rinduku
membara pada suara itu
Alunan
lagu ini, membuatku ingin berkata - kata lagi denganmu
Walau tak dapat kulihat gerak bibirmu ketika suara itu merasuk ke telingaku
Walau tak dapat kulihat gerak bibirmu ketika suara itu merasuk ke telingaku
Hanya
bayang semu yang beritahu bayanganmu
Berlalu
sudah, suara pelipur lara itu
Entah
sudah berapa kali mentari terbit seusai kenangan itu
Tapi
masih saja embun rindu hidup dalam hatiku
Tak
tahu aku kapan rasa itu berjalan menjauh dari hidupku
Ingin
sekali aku memberitahukanmu rasa yang menyiksaku sepanjang waktu ini
Haruskah
aku menjerit hingga kau mendengarnya di seberang sana?
"Aku tersiksa karena rasa yang kau ciptakan ini!"
Tidak... Aku takkan berpikir serendah itu
Rasa ini... Tak tahu aku bagaimana harus menyebutnya
"Aku tersiksa karena rasa yang kau ciptakan ini!"
Tidak... Aku takkan berpikir serendah itu
Rasa ini... Tak tahu aku bagaimana harus menyebutnya
Suka
kah?
Sayang kah?
Cinta kah?
Aku tak tahu...
Sayang kah?
Cinta kah?
Aku tak tahu...
Karena
memang nalarku belum melangkah ke situ
Sudahlah... Bulan dan bintang masih setia menemaniku
Sudahlah... Bulan dan bintang masih setia menemaniku
Mereka
yang selalu bersuara di sekelilingku
Malam
kelabuku, telah terang oleh suara riuh mereka