Labels

Friday, February 15, 2013

Si Dia

Seorang anak perempuan misterius, gaya bicara yang serius, dengan bentuk tubuh yang tak kurus
Dia sama seperti anak lainnya, tak ada yang istimewa, katanya
Dia pandai, cukup manis, aktif geraknya, kata teman - teman sekelasnya
Dia anak perempuan yang tidak memiliki sisi feminisme yang utuh
Bukan berarti dia menyukai sesama
Dia hanya berusaha menjadi beda dari teman - teman sebayanya
Dia menyukai hal hal yang ada pada dirinya tetapi tidak pada yang lainnya
Dia selalu berusaha bersyukur untuk apa yang ada padanya
Walaupun terkadang, kecemburuan sosial menghampirinya
Dia tak selamanya sama seperti yang kalian lihat
Dia bukanlah dia ketika dia merasa tak ada
Kalian tak sepenuhnya memahami dia
Dia adalah anak yang pandai berbohong
Dia yang kalian lihat, tak sebaik yang pernah kalian bayangkan
Dia selalu berusaha menghilangkan masalah rumahnya ketika bersama kalian
Walau terkadang dia tak sanggup menahan dan menjauhi kalian
Dia sering tertawa untuk melepas kesendatan di dadanya
Dia jarang sekali memberitahu apa yang dia pikirkan
Dia hanya memberi petunjuk - petunjuk untuk memahaminya
Dia selalu mencari seseorang yang bisa mengerti akan bahasa anehnya
Dia sebenarnya bukan orang yang mudah mengeluarkan gelak tawa
Dia adalah manusia yang mudah lemah
Dia mudah terjatuh
Dia sering menginginkan hal yang mungkin kalian tak pernah tahu apa dan mengapa
Dia ingin mencapai suatu waktu yang membuatnya takut, sebenarnya
Dia bukanlah orang yang sering bermain main
Apalagi ketika kalian menanyakan perasaannya
Dia tidak mempunyai rasa belas kasihanyang tinggi
Dia lebih memilih mengikuti kata hatinya, soal perasaan
Dia terlalu mudah untuk menyayangi orang - orang sekelilingnya
Dia terlalu baik untuk orang orang sekitarnya yang tak punya rasa tulus
Dia menyukai biru, tulus, dan sederhana
Dia terlalu rapuh untuk meninggalkan kesederhanaannya
Dia tak pernah sadar akan apa yang dikatakannya
Dia tak pandai merangkai kalimat - kalimat di pikirannya
Dia hanya ingin mencurahkan perasaannya
Dia ingin diperhatikan seperti yang diharapkannya
Dia tak pernah menyatakan maunya
Dia ingin melihat siapa yang mampu memahaminya dari sorot mata saja
Dia tak sanggup menatap mata yang tulus
Dia seperti orang yang kalian kenal
Aku seakan tahu siapa dia
Dia seperti aku
Aku mirip dengannya
Aku dan dia satu jiwa
Dia itu aku

Saturday, February 25, 2012

Suara dari Seberang


Malam datang mengiring sepiku
Lama sudah tak ku dengar suaramu
Suara yang membayangiku di setiap detik jarum jam
Rinduku membara pada suara itu
Alunan lagu ini, membuatku ingin berkata - kata lagi denganmu
Walau tak dapat kulihat gerak bibirmu ketika suara itu merasuk ke telingaku
Hanya bayang semu yang beritahu bayanganmu
Berlalu sudah, suara pelipur lara itu
Entah sudah berapa kali mentari terbit seusai kenangan itu
Tapi masih saja embun rindu hidup dalam hatiku
Tak tahu aku kapan rasa itu berjalan menjauh dari hidupku
Ingin sekali aku memberitahukanmu rasa yang menyiksaku sepanjang waktu ini
Haruskah aku menjerit hingga kau mendengarnya di seberang sana?
"Aku tersiksa karena rasa yang kau ciptakan ini!"
Tidak... Aku takkan berpikir serendah itu
Rasa ini... Tak tahu aku bagaimana harus menyebutnya
Suka kah?
Sayang kah?
Cinta kah?
Aku tak tahu...
Karena memang nalarku belum melangkah ke situ
Sudahlah... Bulan dan bintang masih setia menemaniku
Mereka yang selalu bersuara di sekelilingku
Malam kelabuku, telah terang oleh suara riuh mereka

Wednesday, February 22, 2012

Gud Nite

ah.. udh malem..
ngantuk..
udh gada' inspirasi lgi pngen nulis apa..
well..
buku blom di beresin.. dari tadi sibuk ol mulu..
hahaha...
after this..
beresin buku, belajar bentar, ngotakngatik hape.. gulinggulingan,, barudeh bobo'... ^^
okedeh.. gud nite my sweet blog.. see yaa.... :)

Monday, February 20, 2012

Sepasang Bola Mata

menatap sebuah layar
terpampang sepasang bola mata
dan sorot mata yang selembut cahaya pagi
sayang, aku tak bisa membalas sorot mata itu
ada wajah yang ku kenal, dulu...
kini, aku tidak mengenalnya lagi
dan tak akan lagi..
aku memang tak mau terjatuh lagi
walaupun aku tak terluka
hanya saja aku tak mau kau jatuh..
jatuh dalam ruang hidupku yang lembut, tapi kelam bagimu
memang tali ikatan itu tak terjalin antara kita
dan aku takkan menjalinnya
karena jam dinding belum berbicara padaku
walaupun aku selalu terbayang akan tawa canda di sela jarak kita
ah, aku tersenyum dalam kerinduanku
kembali ku tatap sepasang bola mata itu
ku rasakan mimpi yang dulu nyata
kunikmati kenyataan bagaikan mimpi ini